-->

Tips Kesehatan

HIDUP ADALAH PENIRUAN

HIDUP ADALAH PENIRUAN
Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yang bisa kita baca, karena kita di indonesia dan sejak kecil belajar menulis dg cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan mirip cacing yang tidak semua orang bisa baca. Kalau di Jepang pasti dari atas ke bawah dengan tulisan yang sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya.

Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru. Kalau nonton film kita sambil makan berondong jagung krn meniru kebiasaan di film film Amerika. Kalau kita di India sambil nonton biasanya memakan sejenis pastel. Di Korea cemilan nonton bioskop atau tv biasanya ceker ayam. Ya
benar. . . . masakan dg ceker ayam.

Bagaimana kita dalam mendapatkan nafkah ?

Dalam mendapatkan nafkah, sayangnya kita meniru cara yang sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama
belasan bahkan puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi.

Sementara itu, ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yang berbeda dalam mendapatkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Kemudian aset itulah yang bekerja mencarikan uang untuk mereka.

Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yang cukup untuk melakukan apapun yang kita inginkan dan kapanpun kita mau. Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yang menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA
MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar.

Sayangnya, dalam hal keuangan, seperti halnya masalah sex, agama dan  politik, kita seringkali hanya berpikir dengan pikiran bawah sadar. Logika atau ilmu hanya membuat kita bertanya tanya sebentar . . . iya, nampaknya masuk akal. Setelah itu kita akan dikuasai lagi oleh pikiran bawah sadar,
melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Sambil menunggu “keajaiban” barangkali ada hasil yang berbeda. Pikirannya menjelajah kesana kemari mencari peluang untuk mendapat uang besar. Begitu nampak peluang yang menjanjikan, langsung diterkam dan . . . tertipu. Terkadang tertipu oleh orang lain, tetapi yang lebih sering tertipu oleh diri kita sendiri. Perhitungan perhitungan bisnis yang kita buat seringkali hanya fatamorgana saja. Setelah di dekati ternyata berbeda. Saya mengalaminya, dan Andapun juga pasti pernah mengalaminya . Bukannya mendapat uang besar tetapi kehilangan uang besar. Begitulah dari waktu ke waktu, diulang dari masa kemasa.

Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar untuk mengubah program lama, hasil peniruan ke sekitar kita, yang akan menyebabkan kita harus bekerja lebih keras lagi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang Spam Dan Berkomentarlah Dengan Sopan

Back To Top