-->

Tips Kesehatan

Cara Aman dan Sehat Mengecilkan Pinggul

Cara Aman dan Sehat Mengecilkan PinggulTips kali ini adalah tentang Cara Aman dan Sehat Mengecilkan Pinggul. Kita sering mendengar orang berkata "Aduh, kamu koq kelihatan gendut sekali apalagi dibagian pinggulmu!" Duh .. rasanya langsung drop ketika teman atau pacar ngomong seperti itu. Dan alasan yang kita utarakan, ya ntar aq ikut diet deh. Ungkapan itu seringkali kita dengar apalagi pas gossip girl gitu. hum .. dari kasus pinggul besar dialami oleh wanita tapi ada juga para laki – laki. Tapi yang paling risih adalah perempuan2 muda yang ingin tampil tubuh ideal, pinggul seksi dan sempurna. Kebanyakan perempuan tidak merasa nyaman dengan bagian pinggul yang kelebihan lemak. Agar mendapatkan pinggul yang lebih langsing memerlukan latihan khusus.


Oke .. sebelum kita memulai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu tulang pinggul yang uda bawaan dari lahir uda besar, maka latihan dijamin tidak berhasil dan porsi harus bertambah untuk konsumsi kardio serta diet sehat untuk memaximalkan latihan.

The Hip Extender

Kedua kaki harus terbuka selebar bahu dan posisi anda berdiri. Turunkan kaki anda setelah mengangkat kaki sebelah kanan anda ke samping kanan setinggi mungkin. Kemudian kembali ke posisi semula dan lakukan hal yang sama untuk kaki sebelah kiri. Lakukan latihan the hip extender 15 pengulangan untuk setiap set !

The Hip Squat

Kedua kaki harus terbuka selebar bahu dan turunkan badan anda hingga lutut membentuk sudut 90 derajat. Tahan lah selama 2 detik lalu kembali ke posisi berdiri. Lakukan latihan the hip squat hingga 15 kali pengulangan tiap set !

The Back Kick

Kali ini anda memerlukan meja untuk berpegangan. Angkat secara perlahan kaki sebelah kanan hingga lutut membentuk sudut 90 derajat dan biarkan punggung anda tetap lurus dan tahanlah posisi itu 2 detik kemudian kembali ke posisi semula. Lakukan latihan the back kick 15 kali untuk setiap kakinya.
Cara Sehat Mengecilkan Perut

Cara Sehat Mengecilkan Perut


Cara Sehat Mengecilkan Perut. Siapa sih yang ingin punya perut yang gendut atau buncit karena tumpukan lemak, hal itu tentu saja membuat kita menjadi tidak percaya diri dan kurang konsentrasi.
Mempunyai tinggi badan, postur tubuh yang ideal dan perut yang kencang, six pack dan rata tentu saja merupakan dambaan siapa saja bahkan terkadang orang rela melakukan apa saja termasuk mengkonsumsi obat untuk mengecilkan perut yang berbahaya dibandingkan memilih obat tradisional ataupun alami.

Berikut ini adalah fakta tentang olahraga mengecilkan perut dan cara mengecilkan perut yang tepat. Perlu kamu ketahui bahwa mitos bahwa melakukan olahraga sit up untuk mengecilkan perut adalah tidak tepat, karena olahraga sit up mempunyai manfaat dapat mengencangkan otot perut dan membuat perut menjadi kencang dan rata, jadi jika kondisi perut masih buncit dan terdapat timbunan lemak maka langkah pertama adalah menghilangkan lemak di perut.

Untuk olahraga menghilangkan lemak di perut anda bisa memilih olahraga berat dengan tujuan membakar lemak terutama di bagian perut, salah satu olahraga yang dapat kamu pilih adalah olahraga lari, atau jika kamu malas keluar rumah kamu bisa mencoba treadmill. Jenis olahraga aerobik lainnya juga terbukti efektif membakar lemak.

Jadi langkah-langkah cara mengecilkan perut dan membentuk perut agar six pack yang tepat adalah dengan menghilangkan lemak di perut baru kemudian membentuk perut dengan olahraga sit up. Kamu juga bisa mengkonsumsi obat tradisional maupun modern yang saat ini banyak tersedia di pasaran untuk membantu proses mengecilkan perut.

Cara Mengobati Maag dengan Sayur Kol

Kesehatan
Cara Mengobati Maag dengan Sayur Kol. Siapa bilang sayur kol tidak boleh dikonsumsi bagi penderita penyakit lambung atau maag karena bergas? Malah para pelaku pola makan food combining sepakat, dengan mengonsumsi sayur kol dapat menyembuhkan luka di dalam lambung.

Pemandu pola makan Food Combining, Heni Suhaeni Kamil, mengatakan, memakan sayur kol dalam keadaan mentah atau setengah matang supaya vitamin dan manfaatnya tetap terjaga. "Kol cukup tinggi kandungan seratnya dan vitamin C. Bila dikonsumsi dalam keadaan mentah dapat mencegah kanker dan penyembuhan luka lambung (maag)," katanya saat dihubungi liputan6.com, Jakarta, Senin (8/11).

Bagi Anda yang menderita maag, lanjutnya, sebaiknya tetap selalu mengonsumsi sayuran kol dengan cara dibuat juice. "Khusus untuk yang sakit lambung (maag), sebaiknya setengah atau satu jam sebelum makan minum juice kol. Resepnya 300 gram mentimun ditambah 150 gram kol putih yang sudah dibersihkan, lalu di juice, disaring dan segera diminum," jelasnya.

Wanita kelahiran Jatiwangi 01 Mei 1956 pun menekankan, sebaiknya sayuran kol tidak dikonsumsi dalam keadaan matang atau empuk, karena dapat mengeluarkan gas di dalam sayuran sehingga menimbulkan rasa kembung di lambung. (MEL)
Andrie Yudhistira

Efek Rokok pada Organ Pencernaan


Merokok itu berbahaya, bukan hanya karena berkaitan dengan kesehatan paru dan jantung, tapi juga mengganggu organ lain di tubuh, salah satunya organ pencernaan.

Rokok merupakan salah satu penyebab produksi asam dan gas menjadi berlebihan dalam lambung. Akiabatnya mungkin Anda akan merasa mual, perut kembung dan nyeri, meski Anda tidak pernah terlambat makan.

"Pada penderita tukak lambung atau maag, segera tinggalkan kebiasaan merokok karena rokok akan membuat perut bertambah kembung dan juga terjadinya perlukaan di usus atau lambung," papar dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ahli pencernaan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jakarta ini.

Rokok juga menjadi faktor risiko terbesar pada kanker pankreas. Penelitian menunjukkan perokok berpeluang terkena kanker pankreas tiga kali lebih besar daripada bukan perokok. "Mayoritas pasien saya yang terkena kanker ini juga perokok," cetus dr.Ari.

Mengapa rokok berbahaya, jawabannya mungkin sudah diketahui banyak orang. Ini karena asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia, termasuk bermacam-macam racun dalam takaran sangat kecil seperti DDT, arsenik, tar, ammoniac, dan masih banyak lagi.

"Rokok juga mengandung zat-zat karsinogenik atau pencetus kanker," tambah dokter yang menjadi ketua bidang advokasi Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam ini.

Operasi Usus Buntu Berisiko Pelengketan Usus


Pelengketan usus sebagian besar terjadi karena faktor bawaan dan masalah infeksi pada usus. Mereka yang pernah menjalani operasi pada organ pencernaan seperti usus buntu juga memiliki risiko lebih besar mengalami pelengketan usus.

"Seseorang yang pernah dioperasi pada usus akan mempunyai resiko yang lebih besar dibanding yang belum pernah operasi," papar spesialis dan konsultan bedah saluran cerna dari RS Premier Bintaro, Errawan Wiradisuria, dalam acara bincang kesehatan Penanganan Terkini Problem Saluran Cerna, di Jakarta, Kamis (24/3/2011).

Menurut Errawan, operasi yang tidak bersih menjadi penyabab faktor utama terjadinya pelengketan usus. Sebagai contoh, dalam kasus usus buntu yang pecah. Pada usus buntu yang pecah, meskipun pascaoperasi telah dicuci, tetapi tetap memiliki potensi timbulnya infeksi.

"Karena kalau pecah, kotoran yang seharusnya dibuang di wc akan terbuang ke perut," ujarnya.

Lebih lanjut Errawan menambahkan faktor infeksi juga bisa menyebabkan pelengketan usus.

"Misalnya dalam kasus penusukan yang mengakibatkan perdarahan pada usus, perdarahan itu kemungkinan cucinya juga tidak telalu maksimal sehingga ada sisa-sisa darah yang menjadi fibrin. Fibrin itu seperti sarang laba-laba atau tali," jelasnya.

Gejala

Pasien penderita pelengketan usus biasanya mengalami sejumlah gejala di antaranya perasaan tidak nyaman pada perut. Rasa tidak enak tersebut dapat mengakibatkan rasa mulas dan susah buang air besar.

Hal ini menurut Errawan disebabkan terjadinya perubahan pada posisi usus sehingga membuat gerakan usus menjadi terbatas. Rasa sakit pada perut biasanya akan dirasakan oleh pasien setelah mengonsumsi makanan. Gejala lain yang dapat muncul adalah pola buang air besar yang mengalami perubahan.

Kesimpulannya, seseorang yang pernah melakukan operasi saluran pencernaan seperti usus buntu, akan lebih berpotensi terserang penyakit ini dibandingkan yang tidak. Faktor dari luar, seperti makanan, ternyata sama sekali tidak berpengaruh menyebabkan pelengketan usus.
Back To Top