-->

Tips - Tips Kesehatan

Tips Kesehatan

MEMBANGUN ASET

PEMANFAATAN EFEK PENGGANDAAN
(bagian 2)


Contoh klasik memanfaatkan efek penggandaan adalah investasi sapi. Seekor sapi jika dirawat dg bagus dan harga sapi stabil, nilainya akan naik dua kali lipat. Jika digaduhkan (dirawatkan orang) dengan sistem paro bathi, maka aset kita akan naik 1,5 x lipat setiap tahunnya.

Misal kita menabung 1 juta sebulan untuk dibelikan sapi dan digaduhkan. Maka pengembangan sapi kita akan seperti tabel diatas. Selama 10 tahun, kita hanya membeli 9 ekor sapi tetapi jumlah sapi kita lebih dari 100 ekor.

Sapi itu dirawat oleh 50 keluarga yang sdh ahli merawat sapi. Ibarat punya 50 perusahaan mikro yang dipegang direktur ahli. Setelah menitipkan sapi tidak perlu dilihat lagi sampai orangnya ingin sapinya dijual. Jika kita merasa si sapi belum waktunya dijual, tinggal ditanyakan ke perawat dia membutuhkan uang berapa ?. Misal membutuhkan 1,5 juta. Ya kita beri mereka 1,5 juta, maka sapi yang tadinya seharga 12 juta, sekarang jadi 15 juta. Ibaratnya sapi itu kita beli dengan harga 15 juta, keuntungan yang 3 juta dibagi dua masing masing 1,5 juta. 15 juta itulah harga dasar baru yang kita pakai untuk perhitungan bagi hasil jika nanti benar benar dijual.

Jika mulai tahun ke 11 kita berniat mengambil hasilnya, itu adalah 50 ekor sapi setahun. Jika harga sapi setara sekarang, berarti 600 juta setahun atau 50 juta sebulan tanpa bekerja lagi.

Tetapi pada umumnya, tiga tahun pertama mengalami guncangan bahkan bisa sampai sapinya habis krn berbagai hal. Itulah seninya sebuah investasi, awalnya bawah sadar kita akan berusaha menggagalkan kita krn ingin kita "biasa biasa saja". Jika Anda berhasil melampaui 3 tahun pertama itu, investasi Anda selanjutnya biasanya akan lancar
DITIPU PIKIRAN

DITIPU PIKIRAN

DITIPU PIKIRAN
dr. Sigit Setyawadi SpOg.

Beberapa bulan lalu sy diminta teman di Malang utk bicara di depan grup bisnis nya. Seperti biasa saya berbicara soal Plafon Rejeki. Karena saya tahu masih sangat banyak yg tidak tahu bahwa REJEKI NYA SANGAT DITENTUKAN REJEKI ORANG YG MEMPENGARUHINYA. Rejeki Anda adalah plus minus 10% dari rejeki 6 orang yg palibg mempengaruhi Anda. Jadi kalau Anda memilih pergaulan di lingkungan tertentu, maka sama saja dengan Anda sudah memutuskan memiliki masa depan disitu. Anda bergaul dg mailng, Anda akan jadi maling. Anda bergaul dg pembenci sesuatu, Anda akan menjadi pembenci sesuatu. Anda bergaul dg orang miskin, Anda akan miskin. Anda bergaul dg orang kaya, Anda akan kaya. Begitulah aturannya, entah Anda setuju atau tidak setuju, entah Anda percaya atau tidak percaya.

Selesai acara, ada ibu ibu tua menemui saya dan menangis. Mengapa baru sekarang tahu hal seperti ini ? Apa yg sy jelaskan di acara itu (juga di ebook dg judul sama) dia alami selama puluhan tahun tanpa tahu sebabnya. Karena dia salah memilih lingkungan. Dia mengatakan begini :"Dok, saya baru tahu sekarang bahwa pikiran saya ternyata telah menipu saya. Bisnis bisnis bagus yang selama ini ditunjukkan saya dan saya lakukan dengan semangat ternyata sebenarnya menjebak saya supaya tetap miskin, tidak punya uang dan terus bekerja. Kok nggak dulu dulu saya tahu hal begini ya ?" Ibu tionghwa sepuh tadi rupanya bisa menangkap inti dari materi saya karena beliau mengalami semua itu. Bekerja keras terus sampai usia 70 an hanya untuk bertahan hidup.

Bagi Anda yg seperti ibu itu, berada dalam salah satu dari 2 kondisi di bawah ini, sudah pasti punya pola pikir miskin dan perlu diperbaiki jika tidak ingin tetap seperti itu. Kondisi itu adalah :

1. Sudah bekerja keras berrahun tahun penghasilannya segitu gitu saja (katakan dibawah 10 juta 
    sebulan), atau
2. Sudah berpenghasilan besar bertahun tahun, tabungannya hanya segitu gitu saja.

Jika Anda berada dalam salah satu kondisi itu, pelajari sebab sebabnya di e book Meningkatkan Plafon Rejeki, agar Anda tahu penyebabnya dan tahu cara menghindari jebakan batman dari pikiran Anda sendiri. Ditunjukkan bisnis bisnis yang sepertinya hebat padahal itu sampah. Seperti yg dialami ibu sepuh tadi.
4 BIDANG KEHIDUPAN

4 BIDANG KEHIDUPAN

4 BIDANG KEHIDUPAN

Ada 4 bidang kehidupan yg kita sepenuhnya dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Pikiran sadar dan logika tidak bisa masuk.

Ke empat bidang itu adalah :
1. Sex
2. Agama
3. Politik
4. Keuangan.

Di 4 bidang ini, kita selalu MERASA PALING BENAR di banding orang lain. Jika sudah menyentuh salah satu dari 4 hal ini, tanduk kita akan keluar jika tidak sesuai dg yg kita yakini. 

1. SEX : Mereka yg "normal", pasti bingung dengan apa yg dipikirkan kaum lesbian atau gay :"Bagaimana mungkin mereka bisa tertarik pada sesama jenis ? Membayangkan saja sudah muntah" Padahal yg lesbian dan gay juga memiliki pikiran yg sama :"Bagaimana mungkin bisa tertarik kepada lawan jenis ? Membayangkannya saja sudah mau muntah ?". Penjelasan logika bahwa manusia diciptakan berpasang pasangan tidak masuk ke mereka. Logika tidak jalan karena pikiran bawah sadar sdh sepenuhnya menguasai.

2. Agama : Ini sama saja, ada meme yg menarik di salah satu grup WA tadi pagi. Bunyinya "Selama peradapan manusia, ada 5000 lebih Tuhan. Tetapi jangan khawatir, Tuhan Anda yg paling benar". Logika sudah tidak jalan kalau bicara soal agama, karena ini menyangkut iman.

3. Politik : Kalau di Indonesia umumnya masih cair, krn politik kita umumnya masih politik kepentingan jangka pendek. Beberapa mungkin politik ideologi, meskipun faktanya tidak terlalu ideologis. Tetapi di negara yg usia demokrasinya sudah tua seperti Amerika. Orang partai demokrat dan partai konservatif pendapatnya bisa seperti bumi dan langit. Lagi lagi akulah yg paling benar.

4. Keuangan : Sama saja, cara mencari uang yg aku lakukan adalah yg paling benar. Bisnis yg aku lakukan adalah yg paling benar. Tidak ada bisnis yg lebih menjanjikan dari bisnis yg aku jalani sekarang.

Kalau di 3 bidang pertama, umumnya bersifat personal sehingga tidak terlalu bersangkutan dengan orang lain. Paling paling ya ucapan :"Terserah Anda, yang waras ngalah". Kalau terjadi perdebatan yg agak serius.

Tetapi di bidang ke 4 yaitu keuangan, terlalu banyak yg terlibat. Bagi Anda mungkin cara Anda itu yg paling benar. Tetapi apakah itu juga yg paling benar bagi keluarga Anda.

1. Mungkin Anda sudah merasa hasilnya cukup. Tetapi apakah bagi keluarga Anda juga cukup ? Mungkin mereka ingin sekolah di sekolah favorit. Apa Anda bisa memenuhi ?. Mungkin mereka sekali kali atau seringkali ingin makan di restoran. Apa Anda bisa memenuhinya ? Mungkin mereka ingin punya motor, punya laptop, punya gadget bagus, punya sepatu bagus, punya baju bagus, berlibur ke luar negeri. Atau Anda memaksakan standard Anda yaitu kesederhanaan sbg standard yg harus mereka patuhi ? Karena sebenarnya Anda bisa mencukupi semua itu, kalau mau keluar dari kotak berpikir di bawah sadar Anda.

2. Mungkin Anda merasa nyaman seharian keluar rumah untuk bekerja mencari uang. Atau berbulan bulan di luar rumah. Merasa itu sebagai kewajiban orang tua. Tetapi bagaimana dg keluarga Anda ? Mereka sangat membutuhkan waktu Anda. Untuk diketahui, anak anak melafalkan cinta orang tua bukan dengan C - I - N - T - A, tetapi dengan W - A - K - T - U. Berapa banyak waktu yg Anda sediakan untuk mereka ? Waktu yg paling mereka butuhkan dari Anda adalah hari Senin sampai Jumat saat mereka pulang sekolah. Saat itu paling rawan ketika mereka di luar, kontak dg banyak orang. Sering ada masalah yg ingin segera diceritakan ke Anda. Tetapi Anda tidak ada di rumah.  Anda sedang berkumpul dg bos Anda di kantor. Sabtu dan Minggu justru mereka ingin bebas bermain dg temannya. Tetapi Anda memaksa mereka utk "menghabiskan waktu yg berkualitas" bersama Anda. Berkualitas untuk siapa ? Untuk Anda, bukan untuk mereka !! Sayangnya, Anda sebenarnya bisa menyediakan waktu yg sangat cukup bagi mereka, yaitu SETIAP SAAT MEREKA BUTUH, jika Anda mau keluar dari kotak berpikir Anda.

3. Mungkin Anda sudah mencukupi kebutuhan mereka. Tetapi bagaimana jika suatu hari Anda sakit ? Kecelakaan ?, Stroke ? Meninggal ?, di PHK ?. Apa yg sudah Anda siapkan untuk mereka ? Apa Anda rela isteri Anda dari hanya arisan kemudian turun ke jalan jualan sesuatu ? Anak Anda ditarik dari sekolah favorit krn tidak bisa membiayai ? Lagi lagi, sebenarnya Anda bisa membuat aman finansial keluarga Anda dengan membangun aset pengganti anda. Asalkan Anda mau keluar dari kotak berpikir Anda.

Di bidang Sex, Agama dan Politik, Anda bisa mengklaim "itu urusan pribadi saya" sehingga tetap mempertahankan apa yg Anda percayai sebagai kebenaran Anda. Tetapi di bidang keuangan, Anda tidak sendiri. Ada anak dan isteri yg semuanya tergantung Anda. Beranikah Anda bertanya ke mereka ke 3 hal diatas ?

KEAJAIBAN EFEK PENGANDAAN

KEAJAIBAN EFEK PENGGANDAAN


Orang biasa sering meremehkan efek penggandaan ini. Padahal inilah yang digunakan orang kaya untuk tetap mempertahankan kekayaan mereka. Kebanyakan orang miskin tambah miskin krn tidak menggunakan kekuatan ini.

Nampaknya sedikit, tetapi bersamaan dengan waktu, maka hasilnya bisa luar biasa besar. Karena yang digunakan bukan penambahan tetapi perkalian sehingga jadi berlipat lipat.

Ketika Albert Einstein migrasi ke Amerika, melihat efek penggandaan ini pada kondisi keuangannya, menyebutkan sebagai KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN.

Ini ada ceritanya :
Dahulu kala, seorang kaisar cina mendapat persembahan seperangkat catur bagus dari seorang pengrajin. Kaisarpun memanggil si pengrajin dan menanyakan minta hadiah apa ?

Dengan rendah hati si pengrajin minta hadiah sebutir beras diletakkan di kotak catur pertama, kemudian 2 butir di kotak ke 2, kemudian 4 butir di kotak ketiga dst dikalikan dua sampai 64 kotak itu dipenuhi.

Baginda menyanggupi, kemudian memerintahkan koki istana mengambil beras. Koki mengambil sekantung kecil beras. Si pengrajin tersenyum dan berkata ke koki :"Sepertinya jumlah beras yang tuan bawa itu kurang". Tetapi koki pura pura tidak dengar, dia mulai meletakkan beras di papan
20 catur. Mulailah semua menghitung 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128. Adasetumpuk kecil beras disana. Kemudian dilanjutkan baris ke 2. 256 - 512 -1 kantong kecil - 2 k - 4k - 8k - 16k - 32 k.

Melihat berkantung kantung beras itu baginda menghentikan pertunjukan dan memanggil ahli ahli
matematika. Diperintahkannya mereka menghitung jumlah beras yang dibutuhkan untuk mengisi 64 kotak itu jika dari satu kotak ke kotak lain dikalikan 2.

Hasilnya adalah, jika SATU butir beras dilipatkan 2x sampai 64 kali, maka hasilnya 18 juta trilyun butir beras. Itu jumlah panen 10 tahun seluruh cina. Akhirnya baginda minta perjanjian dibatalkan dan si pengrajin diberi 100 ha tanah subur. Diapun hidup bahagia bersama keluarganya.

Coba anda pilih, jika Anda mendapat pekerjaan, disuruh memilih sistem gaji :

1. Digaji bulanan, cash 100 juta sebulan. Atau
2. Digaji harian dengan pola 1 rupiah di tanggal 1, 2 rupiah tanggal
2, 4 rupiah tanggal 3, 8 rupiah di tanggal 4, 16 rupiah di tanggal 5. Setelah akhir bulan, kembali ke 1      rupiah lagi. Anda memilih yang mana ?


TUJUAN HIDUP

TUJUAN HIDUP

Diajari Punya Tujuan

Oleh: dr. Sigit Setyawadi

Saat itu mentor saya dari Jakarta datang ke Surabaya dan saya diijinkan menemuinya. Saya dan istri datang ke hotel tempat beliau menginap. Beliau ini 11 tahun lebih muda dari saya. Setelah ngobrolsebentar, beliau mengeluarkan plastisin. Saya, istri dan beliau sendiri memegang segumpal plastisin. Kemudian beliau membagi plastisin menjadi 3 dan kami mengikutinya.

Malam itu, seorang dokter kandungan senior diajak main plastisin ya manut saja. Mentor saya sudah lama financial freedom dan tentunya saya ingin juga. Beliau tadinya manajer di IBM walau lulusan IPB. Apa perintahnya saya ikuti tanpa bertanya lagi.

“Coba pak Sigit dan bu Wati membuat mangkok bakso.” Perintahnya sambil beliau juga membuat mangkok bakso. Kami berdua membuat dengan cepat dan meletakkan di meja.

Beliau ambil plastisin kedua dan meminta kami membuat kapur tulis. Lagi-lagi kami ikuti perintahnya. Tiga plastisin berbentuk kapur tulis terletak di meja.

Beliau mengambil plastisin terakhir dan mengatakan: “Ayo kita buatdlanggenuk“. “Apa pak ?” Saya terpaksa bertanya.

“Dlanggenuk” tegas beliau.

“Seperti apa itu pak ?” Saya menegaskan lagi karena benar-benar tidak tahu.

Dengan santai beliau menjawab: “Saya tidak tahu, tetapi di buat sajalah” sambil menggulung plastisinnya. Secara otomatis kami berdua juga menggulungnya. Beliau kemudian memijat-mijat plastisinnya dan saya menirunya. Beliau membuat bentuk kotak,  dan akhirnya saya tidak tahan lagi dan bertanya :”Pak Aldi, kalau kita tidak tahu bentuknya, bagaimana kita membuatnya ?”.

“Itu pertanyaan yang saya tunggu tunggu. Tentu kita tidak bisa membuat sesuatu yang belum ada di pikiran kita. Akibatnya bapak dan ibu tadi terus melihat tangan saya dan berusaha menirukan apa yang saya lakukan”. Memang benar.

Pelajaran tentang pentingnya tujuan baru dimulai. Selama ini banyak dari kita yang mengalir saja tanpa tujuan. Kuliah di bidang A, kemudian kerja di bidang B karena masa depannya dianggap lebih baik. Bekerja keras, dapat uang banyak atau sedikit dan hidupnya mengikuti jumlah uang yang diperoleh. Hidupnya dibentuk berdasarkan situasi saat itu sambiltolah-toleh mengamati orang lain. Apa yang dilakukan orang lain kita tiru. Mereka cari penghasilan lebih besar dengan sekolah lagi, kita tiru. Terus menerus seperti itu tanpa tahu nanti akan kemana.

Pelajaran 12 tahun lalu itu melekat sampai sekarang.

Rupanya saya mulai ditunjukkan jalan yang lurus. Jalan mereka yang punya tujuan hidup yang jelas. Akhirnya merekalah yang bisa menikmati kebebasan hidup di dunia ini. Benar-benar mengendalikan kehidupannya sendiri.

Saat itu, kehidupan saya dikendalikan boss saya, yaitu pasien pasien saya. Apakah Anda sudah mengendalikan hidup Anda sendiri? Atau dikendalikan oleh pihak lain? Hari Senin sudah dijadwal harus kesini, Selasa kesana. Kalau boss membatalkan dan merubahnya, kita ikuti saja.

Itulah yang normal. Tetapi apa yang normal, belum tentu benar. Nampak normal hanya karena sebagian besar orang begitu.

Bagus kalau sudah memiliki tujuan dalam hidup. Sebagian besar orang yg sy jumpai tidak punya, mengalir saja. Sebagian merasa punya tujuan, tetapi tujuannya juga masih berupa proses. Ingin punya toko, usaha ini dan itu.

Sangat jarang ada orang yg dg sangat jelas memiliki blue print kehidupannya kelak.
1. Punya penghasilan sekian
2. Punya tabungan sekian
3. Selalu berkumpul dg keluarga
4. Rumah berukuran 2000 meter yg berdiri diatas tanah 5 ha, ada fasilitas .....
5. Punya mobil 3 macam, sedan merk x, mpv merk y, jip merk z.
6. Menjadi orang yg sehat
7. Menjadi orang yg sholeh dan spiritualis.
8. Mendirikan masjid, bedah rumah orang, membantu anak yatim, punya 1000 anak asuh.
9. Mengumrahkan orang
    Dsb dsb.

Itulah yg disebut memiliki tujuan dalam hidupnya.
Coba pikirkan ini :

1. Kehidupan Anda, dengan gedung dimana saat ini Anda berada, lebih berharga mana ? Pasti lebih
    berharga kehidupan Anda.
2. Waktu membangun gedung itu apakah begitu saja dibangun atau dibuat gambarnya dulu ?
3. Bagaimana dengan kehidupan Anda ? Pernahkan Anda duduk kemudian berpikir dan
    menggambarkan kehidupan yg Anda inginkan kelak seperti apa ?


CARA MENGGUNAKAN UANG

MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG


Di pendidikan formal, kita hanya dilatih untuk mencari uang. Semakin banyak uang yang nantinya bisa diperoleh, semakin tinggi biaya  sekolahnya. Saat ini mungkin kedokteran yang paling menarik untuk bisa secara cepat mendapatkan uang. Seorang dokter punya mobil dan rumah yang bagus itu sudah dianggap wajar. Justru kalau tidak punya apa apa itu akan dipertanyakan :"Jangan jangan tidak laku ?".

Karena dianggap paling memberi harapan bisa mendapat uang besar  itulah, biaya pendidikan dokter seperti burung liar. Terbang tinggi dan sulit ditangkap orang biasa. Biaya masuknya bisa ratusan juta dan SPP nya puluhan juta. Padahal setelah lulus, berbeda dengan dokter jaman saya dulu, dokter sekarang lebih sulit lagi mencapai kategori “hidup layak”. Kecuali mereka yang bermodal kuat dan meneruskan ke spesialis.

Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, berapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu ?, atau cashflow nya. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu ?.

Bagian besar orang menggunakan uangnya dengan cara yang salah. Yaitu untuk kesenangan dan kenyamanan hari ini, tanpa peduli hari esok.

Manusia memang makhluk yang kompleks. Mereka paling suka membeli sesuatu yang SEBENARNYA tidak dia butuhkan. Barang itu dibeli untuk ditunjukkan orang lain yang SEBENARNYA tidak peduli. Celakanya, batang itu dibeli dengan uang yang SEBENARNYA ELUM mereka peroleh.

TYPE ORANG MENGGUNAKAN UANG

TIGA TIPE ORANG DALAM MENGGUNAKAN UANG.




1. TIPE PEMINJAM : 
Orang dengan tipe ini adalah sumberpenghasilan para bankir. Untuk mereka  ada karpet merah dibank atau perusahaan leasing. Apapun barang yang diinginkan dibeli secara kredit. Lunas dengan yang satu dia akan mengambil kredit yang lain. Hidup semewah dia bisa, ibarat menyetir mobil selalu menekan gas sampai di garis merah. Mobil apapun yang dia naiki selalu dipacu sampai batas maksimal. Robert T Kiyosaki menyebut kehidupannya sebagai almost bankcrupt atau hampir bangkrut. Jika pencari nafkahnya berhenti bekerja, maka keluarganya langsung bangkrut karena harus menjual barang barang yang ada. Pencari nafkah berhenti bekerja itu bisa kapan saja. Bisa masih lama sesuai rencana pensiun, bisa di PHK dalam waktu dekat, bisa juga sakit atau meninggal hari ini.
Apakah Anda mengenal satu saja dari mereka ?

2. TIPE PENABUNG : 
Orang dengan tipe ini tidak suka ambil kredit, selalu beli cash. Tetapi krn tujuan menabung untuk membeli barang, sebenarnya ya hampir sama saja. Jika pencari nafkah berhenti bekerja karena suatu hal, tidak lama kemudian sudah harus menjual barang atau bangkrut. Memang sedikit lebih lama dibanding tipe yang pertama.  Apakah Anda mengenal satu orang saja dari mereka ?

3. TIPE INVESTOR : 
Inilah yang besok akan hidup enak karena sudh terbiasa  menyisihkan  sebagian  penghasilannya  untuk diinvestasikan. Ada beberapa jenis investor. Ada investor kecil dan ada investor besar. Pola pikirnya sama, hanya ilmu dan keberaniannya saja yang berbeda.

Robert T Kiyosaki mengajarkan kita untuk memiliki 3 celengan. Kita perlu menyisihkan 30% dari penghasilan kita, dimasukkan ke 3 celengan.
•  10% untuk tabungan. Hanya boleh digunakan untuk kondisi sangatdarurat.
•  10% untuk investasi, jika jumlahnya sdh cukup diinvestasikan.

Namanya investasi ada kemungkinan gagal.
•  10% digunakan untuk sedekah.

Kabar buruknya, jika Anda tidak bisa menyisihkan 30% penghasilan Anda ketika penghasilan Anda masih 1 juta sebulan. Andapun pasti tidak bisa menyisihkannya ketika penghasilannya 100 juta sebulan. Biasanya kita akan berpikir :”Aah sekarang masih pas pas an, untuk hidup saja sulit. Nanti kalau penghasilan sudah cukup besar dan sudah longgar baru saya akan menyisihkan uangnya”.

Percayalah pada saya, Anda tidak akan bisa menyisihkan ketika penghasilan Anda mulai besar. Ini masalah sikap, bukan besar kecilnya penghasilan. Apakah Anda bersikap sebagai budaknya uang atau slave of money yang naik turunnya kehidupan Anda diatur uang yang Anda miliki, atau Anda mau menjadi majikannya uang atau master of money dimana kehidupan Anda tidak diatur oleh banyak sedikitnya uang tetapi oleh Anda sendiri. Seperti teman saya tadi, meskipun sudah punya pabrik dan uang banyak, tetap saja dia tinggal di kontrakan. Ketika lama kemudian kami bertemu lagi, saya memakai BMW dan dia masih pakai Panther tua. 

Padahal aset saya dan dia seperti bumi dan langit, sedangkan beban saya dan dia seperti langit dan bumi.  Jadi mulai kapan perlu menyisihkan uang ? SEKARANG JUGA.

Back To Top