-->

Tips Kesehatan

MENGAPA ORANG KAYA BERTAMBAH KAYA

MENGAPA ORANG KAYA BERTAMBAH KAYA ?


Semua orang kaya, tadinya juga miskin. Kecuali mereka yang menang undian di kandungan. Dilahirkan di lingkungan keluarga kaya.

Awalnya mereka juga bekerja mencari uang. Ada yang berkeliling jualan kue, ada yang bekerja nguli ke orang lain, ada yang menjadi pegawai atau profesional. _Yang membuat mereka akhirnya jadi kaya adalah arus uangnya berbeda dg contoh sebelumnya._

Mereka mendapat uang dari pekerjaan atau bisnisnya. Hanya sebagian dari uang itu yang dimakan dan dipakai hidup. Sisanya di investasikan atau diputar di bisnis. Di kalangan orang Tionghwa kuno, ada panduan : "Jika kamu dapat 100, hanya 10 yang boleh kamu makan sekarang, yang 90
kamu gunakan untuk masa depan".

Ya. . . . Anda tidak salah baca. HANYA 10% YANG BOLEH DIMAKAN. Bagaimana dengan Anda ? Berapa persen yang Anda
gunakan ?

Itu panduan ekstrim. Kalau Robert T Kiyosaki menyarankan 30% yangdisisihkan  Sebagian hasil yang jadi aset tadi juga menghasilkan uang. Ditambah hasil pekerjaan, dibelikan aset yang lebih besar lagi. Hasilnya dibelikan aset lagi . . . hasil aset tadi dibelikan aset lagi. . . . hasilnya dibelikan aset lagi
yang lebih besar. . . aset lagi . . . aset lagi . . . aset lagi sampai . . .

Mereka melakukan apa yang disebut MENUNDA KENYAMANAN. Punya uang untuk bisa nyaman tetapi tidak dimanfaatkan untuk membeli

kenyamanan. Yang pasti mereka menghindari membeli rumah dulu. Lebih suka mengontrak rumah sampai benar benar kaya. Teman saya yang sekarang menjadi pengusaha kaya, bahkan ketika sudah memiliki pabrikpun, dia masih ngontrak rumah. Dia baru terpaksa membeli rumah ketika ditawari temannya yang mendapat rumah sitaan akibat hutang piutang. Rumah itu langsung dibayar cash dengan cek. Artinya dia memiliki uangnya, Cuma tidak dipakai untuk membeli rumah.

Suatu saat hasil dari aset sudah lebih besar dari hasil pekerjaan, maka mereka sudah bisa berhenti bekerja. Boleh juga bekerja terus tetapi sifatnya sudah bukan mencari uang tetapi membangun aset.

Mereka sudah menjadi orang kaya. Dan dengan pola pikir dan sikap yang benar di bidang keuangan, mereka akan terus bertambah kaya. Mereka mulai menikmati hidup dengan membeli barang barang bagus dari hasil asetnya itu. Barang bagus terbeli, uang tidak berkurang karena nyumber terus.

Sebagai contoh konglomerat India Mukesh Ambani, tahun 2008 dia mendirikan rumah 27 lantai di Mumbai dengan nilai 2 milyar dollar (27 trilyun) untuk tempat tinggalnya bersama 1 isteri, 3 anak dan ibunya. Rumah itu dibangun dalam waktu 4 tahun. Untuk koleksi mobil dan bengkel memakan beberapa lantai paling bawah. Setiap anak mendapat jatah 3 lantai. Model pintu, jendela dan pegangannya berbeda di setiap lantai. Rumah itu diberi nama Antilla.

Kelihatannya gila gilaan (memang iya), atau pemborosan?. Coba kita analisa.

Penghasilan pasif Mukesh Ambani saat itu 4 milyar dollar setahun. Artinya nilai rumah itu hanya sebesar penghasilan pasif selama 6 bulan. Atau, bagi Anda yang bergaji 5 juta sebulan, rumah Anda senilai 30 juta. Pertanyaannya, Anda yang bergaji 5 juta sebulan, apa mau tinggal di rumah senilai 30 juta ? Umumnya tidak mau, paling tidak senilai 300 juta atau senilai 5 tahun gaji. Jadi siapa yang lebih boros ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang Spam Dan Berkomentarlah Dengan Sopan

Back To Top