-->

Tips Kesehatan

HILANGKAN MENTAL BLOCK

HILANGKAN MENTAL BLOCK 

Sampai hari ini, banyak orang yang terhambat gerak kebebasannya, ekonominya dan keuangannya karena mental block yang ditanamkan oleh orang lain. Sebagian besar yang menanam mental block itu memang bukan orang yang memiliki kualifikasi karena mungkin juga hanya katanya katanya saja. Kalau mental block tentang uang dan kekayaan sudah pernah saya bahas di e book “Menggunakan SEFT Untuk Menghilangkan Mental Block”. Selain itu, ada juga mental block yang kita dapat ketika kita sudah dewasa. Ini sebenarnya lebih mudah untuk dihilangkan, asal mau mengantongi ego saja. Kita manusia yang memiliki daya nalar, mengapa kalah dengan mental block seperti para kera di bawah ini ?.

Kisah Empat Ekor Kera :
Di sebuah universitas ternama di Amerika, pernah dilakukan penelitian pada kera. Di sebuah kandang yg besar, ditempatkan 4 ekor kera. Sebut saja kera A, kera B, kera C dan kera D. Di tengah kandang ada tiang kayu yang diatasnya ada setandan pisang matang. Melihat pisang, keempatnya berebutan memanjat tiang tadi untuk meraih pisang. Belum sampai teraih pisangnya, seorang staff peneliti menyemprot air dingin ke tubuh kera tadi. Merekapun berloncatan turun karena mereka tidak suka air. Apalagi air yang sedingin itu.
Begitulah, setiap kali ada kera yang naik akan mengambil pisang, disemprot dari atas. Akhirnya mereka tidak ada lagi yg berani naik mengambil pisang meskipun lapar.

Setelah ditunggu beberapa waktu tidak ada yang berani naik, peneliti mengeluarkan kera A dan memasukkan kera E yang berasal dari kawanan yang sama. Melihat pisang, si E langsung berusaha memanjat tiang. Anehnya, kera B, C dan D menarik narik kaki kera E dan melarangnya naik. Setiap kali kera E mau memanjat, dia dilarang oleh ke tiga kera tadi. Akhirnya kera E tidak berani memanjat tiang dan berkumpul dg ke 3 kera yg lain. Kemudian kera B diambil dan diganti kera F yg masih satu kawanan sehingga saling kenal. Peristiwa yg sama terjadi, F berusaha mengambil pisang tapi ditarik oleh ke 3 kera lain termasuk E. Sampai akhirnya F juga tidak berani naik.

Begitu seterusnya, satu persatu kera lama diambil dan diganti kera baru. Bahkan ketika kera ke 8 yaitu H masuk dan berusaha naik, kera E, F dan G melarangnya naik. Padahal ke tiga kera itu tidak pernah mengalami disemprot air dingin ketika mengambil pisang.

Itulah yang kebanyakan kita alami. Kita yg tidak tahu apa apa tentang suatu bisnis, tidak berani atau mau melakukan bisnis karena mendapat cerita dari orang lain. Ternyata orang yg cerita tadi juga hanya kulakan cerita dari orang lain. Ditambah dengan imajinasinya akhirnya bertambah seru.
Waktu saya dinas di Puskesmas Kerek kab Tuban tahun 1980 an, ada pamong desa yg menawarkan sapi dan meminta sy membeli sapinya tetapi nanti dia yg memelihara dg sistem bagi hasil. Tetapi ayah saya sudah mewanti wanti saya utk tidak melakukan kerjasama memelihara sapi dengan orang. Kita nanti akan ditipu, sapinya ditukar, dikatakan mati dsb. Sedang kita ini jenis orang yang tidak tegaan untuk mengurus kebenarannya. Akhirnya saya tidak berani berinvestasi sapi. Padahal kesempatan harusnya banyak. Sebagai dokter laris, setiap bulan saya bisa membeli sapi kalau mau. Bayangkan kalau itu berjalan puluhan tahun . . . whooa, mestinya saya sdh punya ratusan sapi dan freedom sejak dulu. Saat itu saya juga menyarankan orang lain untuk tidak berinvestasi sapi berdasarkan cerita yang saya dengar dari ayah saya itu.

Begitulah selama bertahun tahun, saya, ayah dan embah saya itu seperti kera kera EFGH itu. Tidak pernah investasi sapi tetapi melarang orang lain investasi. Menularkan ketakutan kita pada orang lain. Sampai kemudian saya mempelajarinya setelah pensiun dan tidak menemukan apa yang dikhawatirkan ayah saya tadi. Memang ada satu dua tetapi itu hal biasa dalam sebuah proses bisnis dan investasi.

Jadi, kalau Anda suatu saat merasa takut, benci atau jijik untuk menjalankan bisnis tertentu. Ingatlah bahwa ketakutan dan ketidak sukaan Anda akan sesuatu itu mungkin karena mendapat informasi salah dari orang lain yang juga tidak pernah menjalankan tapi cuma mendengar dari orang lain lagi yang juga tidak pernah mengerjakannya dan mendengarkan dari orang lain. 

Misalnya bisnis Networking atau MLM, sementara ada tokoh islam dan ulama yang mengerjakannya dan mengatakan ini bisnis yang islami, ada juga yang mengatakan ini haram. Sementara banyak orang yang bisa tertolong kehidupannya berkat bisnis ini, ada juga yang mengatakan ini bisnis tipu tipu. Ternyata setelah diteliti, mereka yang mengatakan haram dan tipu tipu ini salah dalam menilai bisnis yang mana. Ibarat mereka menyatakan semua unggas itu sama menakutkan hanya karena pernah disosor angsa, padahal ada banyak jenis unggas, ada ayam, ada bebek dan ada angsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang Spam Dan Berkomentarlah Dengan Sopan

Back To Top